Selasa, 01 November 2016

Bagian Tersembunyi dari Keindahan Tamansari

via : halonusantara.com

Tamansari – merupakan salah satu dari banyaknya objek wisata sejarah yang dapat dikunjungi di Yogyakarta. Objek wisata tersebut berlokasi tidak jauh dari Keraton Yogyakarta. Dari Keraton terdapat becak yang dapat mengantarkan kita menuju Tamansari, namun, bisa juga dengan menggunakan kendaraan pribadi atau bagi yang ingin menikmati suasana jogja dapat berjalan kaki untuk sampai disana. Tamansari menjadi tempat rekreasi dan kolam pemandian atau disebut pula pesanggrahan bagi Sultan Hamengkubuwono dan keluarganya. Tamansari dibangun sebagai lambang kejayaan Raja Mataram saat itu.


Hanya dengan biaya masuk sebesar 5000 rupiah kita dapat menikmati suasana Tamansari dengan artistik yang unik dan bangunan-bangunan lain yang juga unik serta terdapat kolam air. Terdapat 21 objek yang dapat dikunjungi apabila datang berkunjung ke Tamansari.
Salah satu pengunjung dari Solo yang mendatangi objek wisata Tamansari mengaku puas telah mengunjungi tempat tersebut “panas sih tapi pas masuk kesini terus liat kolam kolam air rasanya sejuk gitu” ungkap Putri.


Namun, adapula yang menyayangkan pada pihak pengelolaan terkait kolam yang dipenuhi dengan lumut di bagian dasarnya.

“Taman sari keren kok, tapi bangunannya sama yang di kolam airnya kaya kurang dirawat tapi keren sih kalau buat foto-foto” ungkap Rizky

Bangunan yang difungsikan untuk aktivitas religi dan meditasi bagi Sultan yaitu Pulo Panembung dan Sumur Gumuling, berada di tengah kolam Segaran. Pulo Panembung berada di selatan Pulo Kenanga dan Sumur Gumuling berada di barat Pulo Kenanga.


Sumur Gumuling sendiri dahulunya digunakan sebagai tempat ibadah yang ditunjukkan dengan adanya mihrab sedangkan Pulo Panembung sendiri berfungsi sebagai tempat semedi Sri Sultan.
Tamansari sendiri yang terkenal dengan tempat pemandian keluarga raja, ternyata dahulunya memiliki tempat untuk beribadah yang sekarang hanya digunakan sebagai tempat pariwisata. (KQ/DEP).


Sumber terkait: Eka Hadiyanta, Ign., Menguak keagungan Tamansari, Sumber Aksara Yogyakarta, 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar