Selasa, 20 September 2016

Pesona Pantai Wediombo Sebagai Daya Tarik Wisata di Gunung Kidul

oleh : Josi Eka Guntara

keindahan bibir pantai wediombo yang sangat jernih.

Gunung kidul – adalah salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal akan wisata alamnya. Dari data yang kami dapat, dari tahun ke tahun gunung kidul mengalami peningkatan wisatawan  yang cukup besar, pada tahun 2014 ada 1.955.817 wisatawan yang mengunjungi gunung kidul dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 2.642.759 Wisatawan.

Salah satu yang menjadi daya tari tersendiri adalah pantai-pantainya yang begitu indah dan masih sangat natural. Banyak juga pantai yang masih belum terekspos di Kabupaten Gunung Kidul, salah satunya adalah pantai Wediombo.

Pantai Wediombo berada di desa Jepitu, kecamatan Girisubo. Wediombo dalam bahasa jawa mempunyai arti pasir yang luas, tapi tidak dalam kenyataanya pantai ini tidak mempunayi pasir yang terlalu luas.  Letak pantai ini agak ke bawah, Untuk bisa sampai ke pantai anda harus rela menuruni beberapa anak tangga yang disediakan. Sedikit melelahkan memang. Namun, itu semua akan sebanding dengan sensasi yang akan di dapatkan.

Pantai ini adalah tempat favorit untuk melakukan camping pantai, karena di tepi pantai banyak lokasi yang di sediakan oleh pengelola untuk memfasilitasi pengunjung atau wisatawan yang akan camping pantai.

Memang tidak terlalu ramai dan cenderung masih sepi, tapi wediombo mempunyai daya tariknya tersendiri, air yang bening dan pasir putih adalah salah satunya. Namun ada yang membuat pengunjung untuk kembali lagi ke pantai ini adalah dengan adanya ombak besar ciri khas pantai selatan.

Khusus untuk yang menyukai olahraga selancar atau surfing wediombo menpunyai tempat tersendiri di hati para penggemar surfing. “ tahun 2015 itu ada sekitar ribuan wisatawan yang datang ke pantai wediombo, dan separuhnya datang untuk melakukan surfing disini.” Ujar bapak Tugi selaku pengelola dan warga setempat.

“kami harap di 2016 ini akan ada peningkatan wisatawan baik local maupun dari mancanegara, tapi kalau wisatawan mancanegara lebih untuk bermain surfing sedangkan wisatawan local lebih untuk menghabiskan akhir pecan dengan keluarga dan yang kebanyakan camping rata-rata remaja yang piknik dengan teman-temanya.” Tambahnya.

laguna yang terdapat di pantai wediombo.


Selain ombak besarnya yang menjadi ciri khas dari pantai wediombo lainya adalah dengan adanya kolam alami atau yang lebih terkenal dengan sebutan laguna, laguna ini terletak di bibir pantai sebelah selatan pantai wedi ombo. Kolam ini terbentuk dari genangan air yang terperangkan di antara batuan karang yang ada di pantai ini, menambah keindahan pantai tersebut.

Harga yang di patok oleh pengelola juga sangat terjangkau, hanya dengan Rp.10.000,00 saja anda sudah dapat menikmati semua keindahan yang ada di pantai wediombo. (JEG)


Pager Bumi sebagai Daya Tarik Desa Wisata Pulesari

oleh : Kholilatul Quduah

Sekretariat desa wisata pulesari

Desa Wisata Pulesari, Yogyakarta (19/9/2016). Merupakan salah satu desa wisata di Yogyakarta yang berada di Turi, Sleman. Berdiri sejak 9 November 2012, desa wisata ini telah menarik sejumlah wisatawan karena lokasinya yang strategis. Desa ini didirikan untuk memberdayakan SDM dan SDA yang ada agar eksistensi desa wisata ini bisa dikenal luas. Awal berdirinya desa wisata ini adalah adanya agenda tahunan dimana kegiatan upacara adat “Pager Bumi” dilaksanakan hanya di desa Pulesari, karena kegiatan tersebut Dinas Pariwisata Yogyakarta menjadikannya desa wisata dengan tetap mempertahankan upacara adat Pager Bumi setiap tahunnya pada bulan safar, penanggalan jawa.

Meski baru empat tahun berdiri, setiap tahunnya desa wisata ini tidak pernah sepi pengunjung, baik dari wilayah Yogyakarta maupun luar kota, termasuk juga wisatawan dari luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan data yang diberikan oleh Sarifai yang merupakan wakil sekretariat desa wisata Pulesari.

“Untuk yang terakhir kemarin tahun 2015, sudah masuk laporan dinas Pariwisata sebanyak 52.271 orang wisatawan lokal dan wisatawan manca negara baru 28 orang.” Imbuhnya.


bapak sarifai

Sarifai menjelaskan bahwa pengunjung yang datang biasanya kalangan mahasiswa yang hendak melaksanakan kegiatan Malam Keakraban (MAKRAB), dan pengunjung yang lain ketika musim libur serta saat upacara Pager Bumi berlangsung.

“Biasanya ya mahasiswa yang ngadain kegiatan makrab, terus kemarin bertepatan pas hari raya Idul Adha itu malah kebanyakan yang datang orang-orang dari geraja. Kalo anak-anak biasanya banyaknya pas liburan sekolah. Untuk upacara adat pager bumi itu tidak tentu tanggalnya karena pake penanggalan jawa, untuk tahun ini diperkirakan dua atau tiga bulan lagi sudah masuk safar.” Tambahnya.


           Desa wisata Pulesari memberikan layanan berupa homestay, outbond, dan tracking sungai Bedog. Selain itu, guna memberdayakan SDM, ibu-ibu di desa tersebut membuat kerajinan tangan dan kuliner desa Pulesari yang terkenal akan macam-macam produk berbahan baku salak. (KQ)

Film “AADC 2” Membuka Peluang Usaha


oleh : Asy Syifa



Film Ada Apa dengan Cinta 2?film yang berhasil meraih penontonnya mencapai 3.626.929 orang.Keberhasilan film tersebut membuat masyarakat penasaran dengan lokasi syuting yang di jadikan icon di filem Ada Apa dengan Cinta 2.Dengan antusia masyarakat yang tinggi membuat peluang usaha baru bagi jasa wisata dan tour.

Sebut saja Vara Holiday Tour&Travel.Mereka merupakan salah satu pelaku usaha yang membuat paket “AADC 2”.Paket tersebut dibuat dengan alasan bahwa lokasi syuting pada film tersebut memiliki daya tarik,karena menggunakan tempat wisata bagus di Yogyakarta. Selain itu antusia masyarakat terhadap film “AADC 2” cukup tinggi sehingga muncul peluang untuk dibuat menjadi trip.

Wisata yang dikunjungi tidak jauh berbeda keindahannya dengan yang berada di dalam film tersebut. Tempat yang dikunjungi meliputi: Pedepokan Bagong Kassudiarja,Lokal Resto,Ratu Boko,Tebing Breksi,Candi Prambanan,Klinik Kopi,Selie Coffe,Pantai Parangkusumo,Gereja Ayam dan lain sebagainya.

Trip ini di buka pada pertengahan Mei. Ternyata saat trip ini dibuka peminat masyarakat sangat tinggi,pengunjung pada pertengahan bulan Mei mencapai 500 orang.Setiap bulannya pengunjung yang tertarik dengan paket trip tersebut makin bertambah jumlahnya mencapai 3600 orang hingga bulan Agustus,hal ini diungkapkan oleh Andrea Pranbandaru selaku CEO Vara Holiday Travel&Tour.

Dengan meredupnya film “AADC 2” sekarang,membuat peminat trip berkurang. Namun paket tersebut tetap di tawarkan oleh Vara Holiday Tour&Travel melalui berbagai promosi di media sosial dan patner travel di luar kota. Selain itu membuat trobosan baru dengan cara menggabungkan paket “AADC 2” dengan wisata yang sedang in sekarang ini.Hal itu dilakukan agar paket tersebut tetap bertahan kedepannya tidak hanya ada di saat film Ada Apa dengan Cinta tengah ramai di bicarakan masyarakat. (AS)


Mencicipi Kuliner Salak di Desa Wisata Pulesari

oleh : Dhenok Esthi Prasetyanti

Gapura desa Pulesari

Yogya - Merupakan tempat wisata yang sudah diketahui oleh banyak orang. Banyak tempat yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan baik daerah maupun luar daerah dan termasuk manca negara, salah satu yang menarik yaitu desa wisata. Desa wisata Pulesari yang berada di Turi, Sleman ini memberikan suasana tersendiri bagi wisatawan untuk menikmati suasana pedesaan yang berada dilereng merapi.

Desa wisata Pulesari tidak hanya dijadikan sebagai desa wisata saja tetapi dengan adanya kerajinan - kerajinan dan yang paling mengundang wisatawan yaitu kulinernya dengan bahan utama salak.

Wakil sekretariat Desa wisata Pulesari mengungkapkan bahwa Desa wisata pulesari ini tidak pernah sepi pengunjung baik hanya untuk menikmati suasana pedesaan maupun mencicipi kuliner salak.

“yang paling menarik wisatawan dikuliner ini, dodol salak,geplak salak,enting - enting salak,jadi kita disini ada ibu ibu kelompok dasawisma yang disamping untuk mengampu konsumsi wisatawan juga membuat salak dijual tidak berupa salak” ungkapnya, senin (19/9)

Pohon salak di desa Pulesari


Wisatawan yang datang ke Desa wisata Pulesari ini selalu meningkat berkat fasilitas - fasilitas dan layanan wisata yang menarik dan tentunya bermacam. Tidak hanya dari suasana desanya, kesenian,kerajinan tetapi juga kulinernya.

“untuk update yang terbaru, baru sampai dibulan Mei kemarin, dibulan Januari 2000 pengunjung, Februari 2500, Maret 3900, April 3200, dan Mei 4700 pengunjung”. Imbuhnya

Dikatakan, Desa wisata Pulesari ini tidak hanya membuat desa wisata saja tetapi juga memperdayakan SDM dan SDA terutama ibu - ibu kelompok dasawisma untuk memproduksi kuliner yang menarik dan bermacam - macam. (DEP)



Selasa, 13 September 2016

Pemudik Menurun, Antusiasme Berkurban Meningkat

oleh: Dhenok Esthi Prasetyanti



Suasana solat Idul Adha.

     Idul adha kali ini jatuh pada tanggal 12 September 2016. Dimana umat muslim diwajibkan untuk berkurban, bisa dengan membayar uang zakat maupun membeli hewan kurban yang mana nantinya hewan kurban akan dibagikan kepada yang kurang mampu. Dalam pelaksanaan idul adha di Indonesia tentu bermacam - macam tradisi yang dilakukan pada setiap daerah.

    Di Padukuhan Tungu, Paliyan Gunungkidul Yogyakarta mempunyai tradisi takbir keliling. Pagi harinya semua masyarakat Desa berkumpul untuk melaksanakan sholat idul adha dilapangan sepak bola Grogol. Kepala Dukuh Tungu Agung Purwanto mengungkapkan, bahwa lebaran idul adha tahun ini pemudik menurun. Seperti halnya lebaran idul fitri pada lebaran idul adha kali ini tentu ada beberapa orang yang pulang kampungnya masing - masing hanya saja pemudik tahun ini di Desa Tungu menurun tidak seperti idul adha tahun lalu.

     “Setiap lebaran idul adha banyak sekali orang - orang yang merantau ke kampung halaman hanya saja idul adha tahun ini pemudik menurun.”

Kebalikan dari para pemudik menurun, jumlah hewan kurban meningkat dari tahun sebelumnya.

     “Memang jumlah pemudik tahun ini menurun hanya saja kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk berkurban, di Tungu sendiri sapi yang tahun lalu 2 ekor tahun ini 3 ekor dan tahun lalu kambing 10 ekor, tahun ini 17 ekor.” ungkap kepala Dukuh Tungu


    Dengan begitu harapan kepala Dukuh Tungu pada tahun yang akan mendatang bagi masyarakat yang berkurban terus meningkat. (DEP)

Program Desa Binaan Himakom UII Dalam Merayakan Idul Adha 1347 H

oleh: Josi Eka Guntara


Poto bersama perwakilan Himakom dan warga dusun Candi 3  setelah penyerahan hewan kurban.

             Sleman,  11 september 2016 adalah malam takbiran Idul Adha 1437 H. Terletak di dusun Candi  3 Desa  Sardonoharjo,  Kecamatan  Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY .  Di mushola Al-Muhtadin  tampak perwakilan dua orang mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam atau Himakom UII sedang berfoto bersama Bapak  RT Candi 3, yaitu bapak Suparno dan Takmir mushola Al-Muhtadin, bapak Warso,  serta anak-anak  setempat.

            Malam itu perwakilan Himakom UII datang untuk menyerahkan 2 ekor kambing kepada pihak Dusun Candi 3 dan mushola Al-Muhtadin. Kedua kambing tersebut adalah hasil dari sumbangan Mahasiswa dan Mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia.

“Himakom disini berperan sebagai koordinator untuk mengkoordinir dana sumbangan untuk membeli kambing tersebut dan dana tersebut murni dari uang para Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia.” Ujar  Mozaik Al Ishamer, selaku Sekretaris Jendral  Himakom UII.

“Dan acara ini juga adalah termasuk dari program kerja komisi B, yaitu komisi yang mempunyai tugas  di bidang eksternal.” Tambah Ojik, nama panggilan dari Sekjen Himakom UII tersebut.


Proses penyembelihan hewan kurban.

Perwakilan dari Himakom juga turut ikut dalam proses penyembelihan hewan kurban yang berlokasi di halaman belakan mushola Al-Muhtadin atau tepatnya di depan pendopo dusun Candi 3. Total  hewan yang akan di kurbankan pada hari raya Idul Adha 1347 H ini berjumlah 9 ekor, yaitu 8 ekor kambing dan 1 ekor sapi.

Seperti yang sudah di tuturkan oleh bapak Suparno selaku ketua RT dusun Candi 3 pada malam takbiran, bahwa di dusun ini penyembelihan hewan kurban tidak ada panitia. Semua kalangan warga dusun Candi 3 turut membantu secara gotong royong dari mulai penyembelihan hewan sampai akhirnya daging tersebut di bagikan ke seluruh dusun.

“ kalau tahun lalu daging hewan kurban yang dibagikan masih sisa mas, jadi sisa daging tersebut kita bagikan kepada dusun sebelah. Kalau tahun ini sisa juga ya kita juga tetap akan membagikan kepada dusun sebelah yang masih kurang.” Kata bapak Suparno, selaku ketua RT dusun Candi 3.

            Memang hakikatnya dalam hari raya Idul Adha adalah berbagi serta ikhlas, seperti  Nabi Ibrahim ketika mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyembelih anaknya sendiri yaitu Nabi Ismail. Ketika hari raya Idul Adha hendaknya mengajarkan kepada kita arti berbagi, dimana hari itu semua orang bisa merasakan makan daging, entah itu orang yang mampu atau yang kekurangan. Disitulah letak dari makna berbagi dan ilkhlas yang di ajarkan oleh para Nabi.

Selain berpartisipasi dalam  menyumbang hewan kurban, Himakom Juga mencanangkan program desa binaan di desa Candi 3 ini. Nantinya Mahasiswa Ilmu komunikasi bisa turut andil dalam program ini, di antaranya adalah mengajar mengaji, memperkenalkan literasi media terhadap anak-anak dan warga desa Candi 3 serta beberapa program social lainya. (JEG)

Idul Adha di Saratan, Magelang.

oleh: Asy Syifa Muthiah


suasana setelah pemotongan kambing.

Tanggal 12 september 2016 bertepatan pada hari besar umat islam yaitu Idul Adha. Tradisi yang biasa dilakukan oleh umat muslim pada saat Idul Adha adalah menyembelih hewan qurban lalu di bagikan kepada masyarakat sekitar. Biasanya hewan qurban ini di titipkan kepada masjid di sekitarnya.

Musola Imanul Zakirin yang bertempat di Lingkungan Saratan 1 Magelang, Jawa Tengah merupakan salah satu musola yang melaksanakan kemeriahan Idul Adha. Musola ini menerima 1 sapi dan 2 kambing 1 sapi ini beranggotakan 7 orang di dalamnya sedangkan 2 kambing beranggotakan 2 orang didalamnya. Pelaksanaa qurban ini sudah berlangsung selama 4 tahun,namun sempat terhenti karena masih banyak masyarakat yang menitipkan kepada kyai di daerah sekitar dari pada menitipkannya di musola. Qurban pada tahun ini di musola Imanul Zakirin meningkat, hal ini di ungkapkan oleh Syamsudin selaku sekretaris panitia qurban Idul Adha periode 2016/2017.

Hasil hewan yang di qurbankan akan di bagikan kepada masyarakat dan orang yang menitipkan hewan qurbannya. Porsi daging telah ditentukan,seperti masyarakat yang tidak berqurban mendapatkan 2/3 sedangkan warga yang berqurban hanya mendapatkan 1/3. Hal ini bertujuan agar masyarakat disekitar Lingkungan Saratan mendapatkan sama rata.

Selain itu juga kegiatan qurban ini bertujuan untuk bersyiar agar masyarakat lebih bersemangat untuk melaksanakan qurban di tahun yang akan datang. Harapan dari panitia musola Imanul Zakirin pada tahun yang akan datang, ”mengharapkan qurban yang akan datang meningkat dalam segi kuantitas dan kualitas selain itu juga bagi yang berqurban pada tahun ini diharapkan berqurban pada tahun depan kembali,” tutur Syamsudi selaku sekretaris panitia qurban. Berqurban tidak hanya dilakukan sekali semakin kita sering berqurban maka kita masih peduli dengan lingkungan sekitar kita. (ASM)


Mahasiswa dan Perayaan Idul Adha



oleh: Kholilatul Quduah



suasana solat Idul Adha di lapangan D3 Universitas Islam Indonesia.

Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Senin, 12 September 2016 seluruh umat muslim di dunia merayakan Hari Raya Idul Adha, termasuk Indonesia. Suasana pelaksanaan solat Idul Adha di Yogyakarta khususnya di Universitas Islam Indonesia diikuti oleh mahasiswa dan warga sekitar. Pelaksanaan solat Idul Adha tahun ini dilansungkan di lapangan D3 Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

             Perayaan Idul Adha tentu berbeda dengan Idul Fitri, dimana dalam perayaan lebaran haji ini mahasiswa-mahasiswi perantauan tidak bisa menghabiskan waktu bersama keluarga, karena waktunya yang singkat. Seperti yang dirasakan Tria Novitawati, mahasiswi Teknik Industri angkatan 2009 asal Dumai, Riau. Selain waktu libur yang singkat, tugas akhir juga membayangi mahasiswi tingkat akhir ini.

“Ini udah ketiga kalinya sih, libur Idul Adha kan cuma sebentar ya, lagipula jauh juga. Terus mau ngerjain deadline juga biar cepet selesai.” Tuturnya.

             Menurutnya yang terpenting masih bisa saling berkomunikasi dengan keluarganya di Dumai, orangtuanya juga berharap agar tugas akhir yang dikerjakan oleh Tria bisa secepatnya selesai.

            Begitu pula yang dirasakan oleh Sonya Setya Gama, mahasiswi Ilmu Komunikasi angkatan 2014. Idul Adha tahun ini adalah kali pertama Sonya melaksanakan solat Idul Adha tidak bersama keluarga di Jakarta, alasannya tidak jauh berbeda seperti yang dipaparkan oleh Tria.
“karena waktunya udah mepet. Kemarin aja masuk kuliah kan tanggal satu, terus kalo balik juga nanggung soalnya liburnya ngga lama sih.” Tuturnya.

           Libur semester kali ini memang tidak sama seperti tahun kemarin, dimana lebaran Idul Adha dan libur semester genap berdekatan sehingga mahasiswa masih dapat menghabiskan masa liburannya di rumah.

            Jama’ah solat Idul Adha yang diimami oleh Ustadz Ulinuha kali ini lebih banyak dari tahun kemarin. Terlihat antusiasme jama’ah yang berdatangan sehingga memadati trotoar dan sebagian jalan di depan parkiran D3 Ekonomi.

           Namun, beberapa orang sempat mengeluh karena tempat yang digunakan langsung bersentuhan dengan tanah. Berbeda dengan tahun lalu dimana pelaksanaan solat Idul Adha dilakukan di sebelah barat mesjid Ulil Albab, yakni di depan pelataran hall Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB).


            Meskipun demikian antusiasme jama’ah untuk melakukan solat Idul Adha di Universitas Islam Indonesia tidak berkurang, sehingga berlangsung dengan khikmad. (KQ)

Senin, 12 September 2016

Launching Jendela Jogja

       
         Jendela Jogja adalah sebuah portal berita yang di kelola oleh 4 orang mahasiswa dari Universitas Islam Indonesia jurusan Ilmu Komunikasi yaitu; Josi Eka Guntara, Kholilatul Quduah, Asy Syifa, dan Dhenok Esthi. Tujuan dari adanya blog ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah Program berita yang diampu oleh Bapak Narayana.


           Berita yang akan di post di portal berita ini adalah dalam format mingguan, dalam seminggu kita akan memposting sebanyak 4 berita dan akan di posting setiap hari selasa pukul 23.00 WIB. Dan berita yang akan di posting adalah kejadian aktual di seputar daerah jogjakarta dan sekitarnya. Sekian yang dapat kami smapikan, salam jurnalis.